Teru Teru Bozu (boneka penangkal hujan)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP-bemKqc4oE__eHcWTvTvdCx-ycpTvZ2Cbr_Yq5jHyLUWw2neq_RIQ5-KOpDfUftx3R3OC1GDpM4KsjooNNEY_UETeBpnt5j4STCcWYMzD1iI0aumdbRF8zvmUjsWvDKInxDfHS33K1Fb/s320/rainyday14.jpg)
Teru Teru Bozu adalah boneka tradisional buatan tangan, orang-orang Jepang membuat boneka teru teru bozu . "Teru" dalam bahasa jepang menggambarkan cahaya matahari, sedangkan "bozu" berarti biksu, mengarah ke kepala botak teru teru bozu. Boneka kecil yang terbuat dari selembar kain putih atau kertas tissue ini dipercaya bisa menangkal hujan. Anak-anak biasanya menggantungnya sehari sebelum piknik sekolah, untuk meminta hari yang cerah esok.
Kalau kita menggantung teru teru bozu terbalik (dengan kepala di bawah), itu artinya kita meminta turunnya hujan.
Teru Teru bōzu menjadi populer selama periode Edo di kalangan penduduk kota, yang anak-anaknya akan membuat mereka sehari sebelum cuaca baik dikehendaki dan menyanyikan "Baik-imam cuaca, beritahukan cuaca bagus besok." Ada uta warabe terkenal, atau Jepang sajak kanak-kanak, terkait dengan Teru Teru bozu
Berikut sajaknya:
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Moshi mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo
Lagu, ditulis oleh Kyoson Asahara dan disusun oleh Shinpei Nakayama, dirilis pada 1921. Seperti banyak sajak kanak-kanak, lagu ini dikabarkan memiliki sejarah yang lebih gelap daripada yang pertama kali muncul. Ini diduga berasal dari sebuah kisah tentang seorang biksu yang berjanji petani untuk menghentikan hujan dan membawa cuaca cerah selama periode berkepanjangan hujan yang merusak tanaman.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda